Minggu, 29 Oktober 2017

Jumat, 19 Juni 2015

tugas pokok dan fungsi guru



TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU
Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM. Apa saja tugas pokok dan fungsi guru, berikut uraiannya
  1. Membuat program pengajaran( Silabus,  RPP, prota, promes
  2. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )
  3. Membuat program harian/jurnal belajar
  4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
  5. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester atau akhir semester
  6. Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan
  7. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport
  8. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
  9. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan
  10. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga
  11. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
  12. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah ( PKS, wali kelas dll )
  13. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik
  14. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
  15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
  16. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat
  17. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni
  18. Mengikuti kegiatan kurikulum
  19. Mengadakan penelitian tindakan kelas
Demikianlah tugas pokok dan fungsi guru, agar para guru menjadi lebih profesional dibidangnya dan tahu akan tugas dan tanggungjawab yang harus diemban, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dan terlebih menjadi hal yang menyenangkan serta meringankan beban guru karena sudah tahu apa yang harus dikerjakannya.


Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah dan Langkah-Langkahnya.
Sudah lama tidak menulis tentang teori penelitian, maka kali ini blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model-Model Pembelajaran akan kembali menguraikan salah satu topik terkait hal tersebut, yaitu Pengertian Metode Ilmiah dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah. Yuk kita simak.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.
Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
  1. Merumuskan masalah.
  2. Merumuskan hipotesis.
  3. Mengumpulkan data.
  4. Menguji hipotesis.
  5. Merumuskan kesimpulan.
Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

Demikian tulisan dari blog
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan Model-Model Pembelajaran tentang Pengertian Metode Ilmiah dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah. Semoga bermanfaat.

Rabu, 03 Juni 2015

RPP K13

selamat siang sobat guru di seluruh indonesia.
sesuai dengan edaran pemerintah, bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 dimulai tahun ajaran 2019/2020, bagi bapak/ibu yang membutuhkan perangkat, silahkan di buka tautan/contoh RPP 2013 versi terbaru ini ...


Minggu, 22 Maret 2015

jadwal penetapan peserta sertifikasi guru tahun 20015 di rencanakan tanggal 21 Maret 2015, tapi sampai sekarang kok belum di laksanakan....laman sergurnya kok blum ada ya?..

Selasa, 01 April 2014

Harga getah karet

harga getah karet yang tak naik-naik, membuat masyarakat Jambi khususnya Batang Hari, mengalami kesulitan ekonomi,,mengapa demikian..?
kiranya pemerintah dan dunia usaha dapat mendukung harga getah karet agar kembali normal, sehingga perekonomian masyarakat akan terangkat kembali,,paling tidak di kisaran Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,-.
semoga......